1. Penyuluhan

a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar menghentikan perilaku berisiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau paling tidak berisiko rendah. Program promosi kesehatan tidak dirancang “di belakang meja”. Supaya efektif, program harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat sasaran setempat (Salikun, Hermien and Tri, 2018).

Penyuluhan kesehatan merupakan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebar luaskan pesan,menanamkan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat sehingga tidak hanya sadar,tahu dan mengerti melainkan dapat menerapkan dan melakukan dari pesan yang telah disampaikan yang berhubungan dengan kesehatan (Adi et al., 2022).

Penyuluhan dapat diartikan juga sebagai kegiatan yang penyampaian materinya mengenai kesehatan gigi yang disampaikan kepada masyarakat, kelompok ataupun individu yang berguna untuk meningkatkan nilai kesadaran kesehatan gigi dan mulutnya (Ilyas and Putri, 2012).

Menurut (Musfiroh and Wisudaningtyas, 2014) suatu penyuluhan akan berhasil jika didalamnya terdapat beberapa faktor yaitu:

1) Tingkat Pendidikan

2) Tingkat Sosial ekonomi

3) Adat istiadat

4) Kepercayaan masyarakat

5) Media dalam penyuluhan

6) Ketersediaan waktu masyarakat

a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan Gigi

Penyuluhan kesehatan gigi merupakan suatu usaha yang terencana untuk dapat menciptakan suasana yang mengubah perilaku seseorang atau kelompok masyarakat dari perilaku lama yang kurang baik menjadi lebih baik dan menguntungkan untuk kesehatan giginya (Akbar, Awaluddin and Arya, 2020).

b. Tujuan Penyuluhan Kesehatan

Tujuan penyuluhan kesehatan menurut (Salikun, Hermien and Tri, 2018)  terdiri dari tiga tingkatan yaitu:

1) Tujuan program

Refleksi dari fase sosial dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu dimana berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contoh mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50% setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun.

2) Tujuan Pendidikan

Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku sesuai keinginan.Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah, contoh cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.

3) Tujuan perilaku

Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka pendek. Hal ini berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan tindakan. Contohnya pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan.

 

c. Sasaran Penyuluhan Kesehatan menurut (Salikun, Hermien and Tri, 2018).

1) Sasaran Primer

Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan.Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment)

2) Sasaran Sekunder

Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran sekunder karena dengan memberikan pendidikan kesehatan diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat disekitarnya. Di samping itu, dengan perilaku sehat pada tokoh masyarakat sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka mereka akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya. Upaya promosi yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini adalah sejalan dengan strategi dukungan sosial (social support).

3) Sasaran Tersier

Para pembuat keputusan atau penentuan kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Keduanya merupakan sasaran tersier pendidikan kesehatan melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dilakukan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder) dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer).Upayapromosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi.

d. Metode Penyuluhan

Menurut (Tauchid, Pudentiana and Subandini, 2016) menyatakan bahwa metode penyuluhan adalah suatu proses penyampaian materi penyuluhan kepada sasaran melalui pemilihan metode yang tepat,dengan memilih metode yang tepat maka dapat membantu dalam pencapaian usaha untuk mengubah tingkah laku sasaran. Terdapat 2 jenis metode dalam penyuluhan kesehatan gigi yaitu:

1) One way method

Metode ini menitikberatkan pada penyuluh yang aktif sedangkan sasaran tidak diberi kesempatan untuk aktif. Metode ini diantaranya:

a) Metode ceramah

b) Pemutaran film/slide

c) Siaran radio

d) Penyebaran selebaran

e) Pameran

2) Two Way Methode

Metode ini terjadi dengan adanya komunikasi dua arah antara penyuluh dengan sasaran. Metode ini antara lain:

a) Demonstrasi

b) Simulasi

c) Wawancara

d) Tanya jawab

e) Curah pendapat

f) Permainan Peran (roll playing)

 

 

2. Media Penyuluhan

a. Pengertian Media Penyuluhan

Media Penyuluhan adalah salah satu sarana dalam menyampaikan pesan penyuluhan kepada kelompok tertentu sehingga dapat diterima dengan mudah oleh sasaran. Memilih media dengan tepat dapat mempermudah pencapaian tujuan penyuluhan (Alfian, Adiko and Isnanto, 2017).

Menurut (Taadi and Suyatmi, 2018) media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,perasaan,perhatian dan kemampuan yang dapat mendorong terjadinya proses belajar.

b. Tujuan media Penyuluhan

Menurut (Notoatmodjo, 2012) tujuan penggunaan media,yaitu:

1) Dapat memepermudah dalam menyampaikan informasi

2) Dapat menghindari kesalahan persepsi

3) Dapat mempermudah pengertian

4) Dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata

5) Dapat memperlancar komunikasi

c. Manfaat Media Penyuluhan

Menurut (Notoatmodjo, 2012) manfaat dari media penyuluhan antara lain:

1) Mencapai sasaran yang lebih banyak

2) Membantu menegakkan pengertian yang diperolah

3) Mempermudah penyampaian bahan atau informasi kesehatan

4) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran atau masyarakat

5) Menimbulkan minat sasaran pendidikan

6) Mendorong keinginan orang untuk mengetahui sesuatu kemudahan mendapatkan pemahaman yang lebih baik

 

d. Macam Media Penyuluhan

Menurut (Zulaekah, 2012) media penyuluhan dibagi menjadi empat kelompok,yaitu:

1) Media Visual (alat bantu lihat) seperti slide

2) Media Audio (dengar) seperti radio

3) Media Audio Visual (Alat bantu lihat dan dengar) seperti televisi.

Media dibagi menjadi dua berdasarkan pembuatannya, yaitu elektronik misalnya film dan alat bantu sederhana misalnya leaflet dan flipchart.

e. Jenis-Jenis Media Penyuluhan

Menurut (Susilowati, 2016) media penyuluhan berperan sebagai penyalur pesan atau informasi kesehatan,media kesehatan, dibagi menjadi:

1) Media Cetak

Pada media cetak yaitu menggunakan pesan yang dibentuk secara visual biasanya terdiri dari sejumlah kata, gambar atau foto. Media yang termasuk dalam media cetak yaitu:

a) Leaflet, merupakan suatu penyampaian informasi yang dibentuk dalam pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku yang terdiri dari kalimat amupun gambar,

b) Flyer (selebaran), hamper sama dengan leaflet tetapi terdapat perbedaan yitu tidak berlipat,

c) Booklet, merupakan media yang berisi gambar dan kalimat,

d) Flipchart, merupakan media yang berbentuk seperti buku dimana pada setiap halaman berisi gambar dan lembar sebaliknya berisi penjelasan kalimat,

e) Rubik, merupakan surat kabar atau majalah yang membahas tentang masalah kesehatan,

f) Poster, merupakan media yang biasanya ditempel pada tembok tempat umum dan kendaraan umum yang berisikan tentang informasi kesehatan,

g) Foto, merupakan gambar yang menunjukkan suatu informasi kesehatan.

2) Media Elektronik

Media ini merupakan media yang dapat bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan menyampaikannya melalui alat bantu elektronik. Yang termasuk ke dalam media elektronik yaitu:

a) Radio, media dengan penyampaian informasi kesehatan melalui radio yang dapat dilakukan dengan cara Tanya jawab, sandiwara radio dan ceramah,

b) Televisi, penyampaian informasi kesehatan melalui televise yang dapat dilakukan melalui sinetron, kuis, forum diskusi, dan pidato,

c) Video, merupakan media yang penyampaiannya menggunakan video,

d) Slide, merupakan media yang penyampaian informasi dengan menggunakan slide power point.

3) Media Luar Ruangan

Media penyampaian pesan informasi melalui media cetak maupun elektronik misalnya, spanduk, banner, pameran dan televise layar lebar. Kelebihan dari media luar ruang adalah lebih mudah dipahami lebih menarik sebagai informasi umum dan hiburan mengikutsertakan seluruh panca indera penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relative besar. Namun kelemahan media ini sama dengan media elektronik yaitu memerlukan biaya tinggi karena tata ruang yang gabungan kedua media yaitu media cetak dan media elektronik.

3. Media power point

a. Pengertian Power Point

Media Power point merupakan media yang dapat membantu dalam menyampaikan bahan mengajar. Media power point merupakan media audio visual yang tulisannya dapat dibaca dan bergerak sehingga media power point dapat dikatakan sebagai media pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan kepada responden (Taadi and Suyatmi, 2018).

Menurut (Salimah, Mujiyati and Syahniati, 2020) mengatakan bahwa power point media visual yang  ditampilkan, power point membantu ide menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan kepada responden karena power point dapat dengan mudah membuat slide-slide yang semenarik mungkin,sehingga media power point dapat merangsang tasa ingin tahu anak terhadap materi yang diberikan sehingga penyuluhan tercapai dengan optimal.

b. Kelebihan Media Power Point

Menurut (Kamil, 2018) menyebutkan bahwa kelebihan dari media power point,yaitu:

1) Dapat menyajikan gambar dengan 2 dimensi, animasi, foto, videod dan teks dalam satu bingkai.

2) Dapat dipergunakan berulang.

3) Waktu dalam penayangan bisa disesuaikan.

4) Dapat menjangkau kelompok sasaran yang besar

c. Kekurangan Media Power Point

Media power point juga memiliki kekurangan. Menurut (Kamil, 2018), yaitu:

1) Membutuhkan persiapan yang lebih mantap dan matang, apalagi dengan menggunakan penyajian animasi,

2) Memerlukan ketrampilan yang khusus untuk menyalurkan suatu pesan atau ide yang dapat ditampilkan secara menarik pada desain Microsoft power point sehingga penerima pesan dapat dengan mudah diterima dan dicerna oleh pendengar

3) Tidak semua materi dapat ditampilkan dalam bentuk power point.

4. Media Vidio Animasi

a. Pengertian Media Vidio animasi 3 dimensi

Menurut (Kantohe, Wowor and Gunawan, 2016) media kartun animasi dalam pembelajaran merupakan media yang memberikan pengalaman belajar lebih lengkap,jelas,variatif,dan menarik. Media kartun animasi merupakan media pendidikan elektronik yang mempunyai kelebihan yang mempergunakan banyak panca indra yaitu indra penglihatan dan pendengaran sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh sasaran, bahkan lebih menarik karena terdapat suara di kartun animasi.Dengan menggunakan media audio visual maka pengetahuan siswa dapat meningkat karena audio visual sangat menarik dan dapat menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat media pengajaran yang dapat memperdengarkan atau memperagakan suara bahan-baha tertentu sehingga murid dapat langsung meyaksikan,mengamati,dan mencermati (Prasko, Sutomo and Santoso, 2016).

Vidio animasi adalah suatu gambar yang bergerak yang berasal dari berbagai macam objek alur yang sudah dibuat pada setiap hitungan waktu. Objek tersebut bisa berupa tulisan,gambar manusia,gambar hewan gambar tumbuhan,dan lain sebagainya (Annur and Delsina, 2021).

 

 

 

 

b. Jenis Vidio Animasi

Menurut (Munir, 2012) bahwa animasi memiliki beberapa jenis yaitu:

1) Animasi 2 dimensi

Animasi 2 dimensi yang dikenal dengan nama flat Animation yang cukup revolusioner berupa film kartun yang berarti gambar lucu berasal dari kata cartoon. Seperti Upin & Ipin, Doraemon dan lain sebagainya,

2) Animasi 3 dimensi

Animasi 3 dimensi merupakan animasi 2 dimensi yang dikembangkan dengan karakter mendekati wujud aslinya yang dapat dilihatkan seperti nyata dan hidup,

3) Animasi Stop Motion

Animasi Stp Motion dikenal sebagai Claymation karena menggunakan Clay atau tanah liat sebagai objek. Clay dibuat dengan menggunakan kerangka yang khusus untuk tubuhnya kemudian di foto gerakan per gerakan. Foto-foto yang telah diambil lalu digabungkan menjadi gambar yang bisa bergerak seperti pada film,

4) Animasi Jepang (Anime)

Animasi ini merupakan animasi yang berasal dari Jepang yang mempunyai karakter tersendiri dibandingkan dengan animasi yang lainnya. Anime sendiri merupakan karakter dan background yang digambar dengan tangan dan dibantu sedikit sentuhan computer,

5) Animasi GIF

Animasi ini merupakan teknik animasi yang paling sederhana. Animasi ini mempunyai dasar berupa gambar yang saling dihubungkan.

 

c. Manfaat Media Vidio Animasi

Menurut (Arsyad, 2018) manfaat dari adanya video animasi,yaitu:

1) Mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media cetak

2) Dapat digunakan secara berulang

3) Dapat digunakan individu maupun kelompok

4) Dapat diatur untuk diperlambat atau dipercepat

b. Kelebihan Media Vidio Animasi

1) Vidio pembelajaran ini dapat digunakan oleh masyarakat luas melalui akses media social seperti youtube

2) Vidio dapat digunakan dalam jangka waktu panjang dan dapat di tonton kapanpun selama masih ada

3) Media pendidikan kesehatan yang simpel dan menyenangkan

4) Dapat dengan mudah dalam membantu siswa untuk memahami materi pelajaran atau topik yang dibahas oleh guru atau dosen (Johari, Hasan and Rakhman, 2016).

c. Kekurangan Vidio Animasi

1) Memerlukan biaya yang lebih mahal disbanding dengan media lainnya

2) Memerlukan software khusus untuk dapat membuka animasinya (Johari, Hasan and Rakhman, 2016).

5. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Menurut (Pariati and Jumriani, 2021) mengatakan bahwa pengetahuan adalah hasil dari indra manusia,atau hasil tahu seseorang mengenai obyek melalui indra yang dimilikinya seperti mata,hidung,telinga,dan lain sebagainya.

Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang mengenai obyek melalui indra yang dimiliki seperti mata, hidung, telinga dan lain sebagainya, Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh dari hasil pendengaran melalui telinga dan indra penglihatan melalui mata. Pengetahuan dalam lingkup melalui peran orang tua merupakan hal yang penting dalam membimbing anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Selain peran orangtua,media informasi melalui penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut dapat berpengaruh ke pengetahuan anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (Notoatmodjo, 2012). Salah satu penyebab dari seseorang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut adalah masih kurangnya pengetahuan seseorang dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya (KK, Pandelaki and Mariati, 2013).

Menurut (Sari, 2015) pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor predisposisi yaitu:

1) Status ekonomi

2) Umur

3) Jenis kelamin

4) Susunan dalam keluarga

Berdasarkan teori di atas salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah umur.

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut (Mahmudi et al., 2022) menyatakan bahwa Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berupa pengetahuan (kategori1) dan bagian kedua berupa kemampuan dan ketrampilan intelektual (kategori 2-6) yaitu:

1) Pengetahuan (know) adalah tangkat pengetahuan yang urutannya paling rendah dikarenakan pada tingkat ini seseorang hanya dapat melakukan pengulangan memori (recall) yang dimiliki sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2) Memahami (comprehension) adalah kemampuan seseorang dalam menjelaskan suatu objek dan dapat mendefinisikan secara baik dan benar. Seseorang yang sudah memahami suatu objek harus dapat menjelaskan, menguraikan,menyebutkan contoh,dan menyimpulkan.

3) Aplikasi (application) adalah kemampuan seseorang dalam memahami suatu objek, mampu menjelaskan dan mampu menerapkan suatu objek,mampu menjelaskan dan mampu menerapkan prinsip yang telah diketahui meskipun dalam kondisi yang berbeda.

4) Analisis (analysis) adalah kemapuan seseorang dalam menggunakan ide-ide abstrak yang baru dipelajari yang kemudian diaplikasikan dalam situasi nyata. Sehingga dapat menggambarkan suatu objek atau memecahkan suatu masalah.

5) Sintetis (syntetis) adalah kemampuan seseorang dalam merangkum komponen-komponen dari suatu perumusan yang sudah ada dan meletakkannya dalam suatu hubungan logis sehingga dapat terbentuknya perumusan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation) berkesinmbungan dengan kemampuan dalam melakukan penelitian terhadap suatu objek yang didasarkan pada suatu kriteria yang dibuat sendiri atau kriteria yang sudah ada.

c. Fakto-faktor Pengetahuan

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Nurlinda, 2020) yaitu :

1) Tingkat Pendidikan, yakni upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

2) Informasi seseorang yang mendapatkan informasi lebih banyak akan menambah pengetahuan yang lebih luas.

3) Pengalaman, yakni sesuatu yang pernah dilakukan seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatuyang bersifat informal.

4) Budaya, tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

5) Sosial ekonomi, yakni kemampuan seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya.

d. Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Menurut (Setyawati, 2018) pengetahuan terbagi menjadi tiga kategori,  yaitu:

1) Kategori baik yaitu menjawab benar 76%-100%

2) Kategori cukup yaitu menjawab benar 56%-75%

3) Kategori kurang yaitu menjawab benar <56%.

6. Anak Sekolah Dasar

Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua. Anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang bervariasi pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mempengaruhi pembentukan karakteristik dan kepribadian anak. Periode usia sekolah ini menjadi pengalaman inti anak yang dianggap mula bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan teman sebaya, orang tua dan lannya. Selain itu usia sekolah merupakan masa dimana anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan dalam menentukan keberhasilan untuk menyesuaikan diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu (Diyantini, Luh and Lismawati, 2015).

7. Kebersihan Gigi dan Mulut

a. Pengertian kebersihan gigi dan mulut

Kebersihan gigi dan mulut yaitu kondisi gigi geligi yang berada di rongga mulut dalam keadaan bersih. Yang di maksud bersih yaitu tidak terdapat kotoran yang berada di atas permukaan gigi, tidak terdapat karang gigi, tidak terdapat sisa makanan dan tidak tercium bau (Andriany, Novita and Aqmaliya, 2016).

b. Tujuan

Tujuan dari adanya pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yaitu untuk mneghindari adanya penumpukan bakteri dan sisa makanan pada gigi untuk mencegah terjadinya karies (Andriany, Novita and Aqmaliya, 2016).

c. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

Menurut (Astari and Ni, 2019) menyatakan bahwa cara menjaga kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut seperti karies dan radang gusi dapat mengikuti cara pencegahannya,yaitu:

1) Menyikat gigi dengan baik dan benar

2) Menghindari makanan atau minuman yang dapat merusak gigi

3) Makan makanan yang baik untuk kesehatan gigi (buah dan sayur)

4) Periksa ke dokter gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali

Hal-hal yang dapat dihindari untuk mengurangi kerusakan pada gigi yaitu:

1) Menghindari makanan manis dan melekat (permen, coklat dll)

2) Menghindari makanan yang terlalu asam

3) Menghindari untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin atau panas

8. Menyikat Gigi

a. Pengertian mrnyikat gigi

Menurut Yanti dan Nitamiharja dalam (Winatha, 2014) menyikat gigi merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh setiap orang. Pada umumnya tujuan dari menyikat gigi yaitu mencegah terjadinya karies, mencegah penumpukan sisa makanan pada sela-sela gigi serta sebaiknya menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Jangan lupa untuk membersihkan bagian lidah. Banyak orang yang menganggap bahwa menykat gigi cukup dilalukan sebelum sarapan dan sebelum tidur. Padahal hal yang paling tepat adalah menyikat gigi setiap kali selesai makan (sarapan, makan siang dan makan malam) (Sari, 2015).

b. Hal Yang Penting Dalam Menyikat Gigi

1) Waktu Menyikat Gigi

Waktu menyikat gigi yang baik adalah setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Menyikat gigi setelah makan pagi dapat bertujuan untuk mengangkat sisa-sisa makanan,sedangkan menyikat gigi pada malam hari berguna untuk menahan perkembangan bakteri yang ada di mulut (Hidayat, 2016).

2) Menyikat Gigi Minimal 2 menit

Menyikat gigi terlalu cepat merupakan hal yang kurang efektif dalam membersihkan plak. Menyikat gigi yang tepat membutuhkan waktu minimal 2 menit (Sariningsih, 2012).

3) Rutinlah mengganti sikat gigi

Apabila bulu sikat yang digunakan sudah mulai mekar, rusak atau sudah lebih dari 3 bulan,maka sikat gigi harus diganti dengan yang baru karena sudah kehilangan kemapuan untuk membersihkan gigi dengan baik,.

4) Menjaga Kebersihan Sikat Gigi

Sikat gigi biasanya menjadi sarang atau perkembangbiakan kuman. Setelah selesai menyikat gigi selalu bersihkan sikat gigi dengan cara mengocoknya dengan kencang di dalam gelas yang telah diisi air atau dengan membilas di bawah air mengalir. Setelah itu simpan dengan posisi berdiri kepala sikat di atas.

 

c. Teknik Menyikat Gigi

Menurut (Hermawan, 2010) dalam bukunya menjelaskan teknik menyikat gigi yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

a) Membuka dan menyikat gigi rahang bagian labial menghadap bibir, mulai gerakkan dari arah gusi ke gigi yang rahang atas turun dan rahang bawah naik. Gerakan ini dilakukan sebanyak 8-10 kali.

b) Menyikat dengan menghadap pipi. Lakukan menyikat gigi dengan memutar dari gusi ke gigi bagian pipi kanan dan kiri.

c) Menyikat permukaan pengunyahan dengan gerakan maju mundur sebanyak 8-10 kali, rahang bawah kiri, kanan dan rahang atas kiri dan kanan.

d) Menyikat bagian dalam gigi yang menghadap lidah dengan gerakan mencongkel rahang bawah kearah atas.

e) Menyikat bagian menghadap langit-langit rahang atas kearah bawah.

f) Menyikat gigi dengan teliti

Menurut (Keloay and Lungan, 2019), Teknik menyikat gigi yang sering digunakan yaitu: Teknik Kombinasi, teknik kombinasi merupakan gabungan dari teknik horizontal (maju mundur),Teknik Vertikal (atas bawah) dan teknik Sirkular (Memutar). Gigi bagian depan dengan menggunakan teknik vertikal, gigi belakang bagian yang samping dekat dengan pipi dengan menggunakan teknik sirkular dalam keadaan rahang tertutup. Gigi bagian kunyah dengan gerakan horizontal (maju mundur)

Komentar

Postingan populer dari blog ini